Berisi macam-macam informasi kegiatan Pramuka PALAPA di SMK Nawa Bhakti Kebumen
Minggu, 02 Maret 2014
Jumat, 28 Februari 2014
Contoh surat ijin orangtua
SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN GUDEP 063/064
Jl. Mangkusari no.73 Kutosari Kebumen www.palapascoutnb73.blogspot.com
Kebumen, 28 Februari 2014
Nomor :
Lampiran : Surat Izin orang tua
Hal :
Izin Mengikuti Kegiatan
Kepada Yth.
Orang tua Siswa/i
.....................................
di.
tempat
Assalamualaikum wr. Wb
Dalam rangka melaksanakan kegiatan rutin
tahunan Gerakan Pramuka PALAPA Gudep 063/064 SMK Nawa Bhakti Kebumen , kami
panitia pelaksana akan melaksanakan kegiatan Pengambilan kaos yang akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Sabtu – Minggu , 1 – 2 Maret 2014
Waktu : 15.00 – selesai
Tempat : Desa Pandansari,Sruweng
Kebumen.
Bersamaan dengan ini
memohon kesediaan Bapak/Ibu orang tua siswa/i untuk memberikan izin kepada
siswa/i an.........................................., untuk mengikuti kegiatan
tersebut.
Demikian surat ini
kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Ketua Pelaksana Sekertaris
Mengetahui
Pembina Pramuka
SURAT IZIN ORANG TUA
Yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama :
...................................................
Alamat :
...................................................
Kelas :
...................................................
Telah mengijinkan anak
kami untuk mengikuti kegiatan Pengambilan Kaos Gerakan Pramuka PALAPA Gudep
063/064 SMK Nawa Bhakti Kebumen yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu – Minggu , 1 – 2 Maret 2014
Waktu : 15.00 – selesai
Tempat : Desa Pandansari, Sruweng
Kebumen.
Orang tua
.......................................
Keterangan :
1.
Jumlah siswa yang ikut
....... orang.
2.
Pembantu Pembina,
alumni, dan senior ............ orang.
3.
Pembina Pramuka :
1.
Ganjar Yuwono, S.Pd.
2.
Anjar Bayu
3.
Bu Woro
4.
Kukuh
Mengetahui
Koord.Pembina Pramuka
Ganjar Yuwono, S.Pd
Minggu, 23 Februari 2014
Yel yel
C
E
K
I
D
O
T
(Siap...Gerak!)
(Periksa Kerapihan)
Kaus kaki kanan kiri...ikat pinggang...lengan kanan lengan kiri...ciput ciput...siap rapi
(Hormat ... Rapi! Tegak Gerak!)
(Are you ready?) Yes, I ready
(RT 3...?) Semangat..semangat uye...
Kami anak pramuka, hendak jadi bantara
Dasa Dharma prinsipnya...Tri Satyalah janjinya
Puspa bakti pertiwi...itu ambalan kami
Keren..kece..RT3 oke !!!
(Siapa kita) RT 3(Sekali lagi) RT 3
(Mana semangatmu?) Huuu...
(Sekali lagi!) Hu.
Hom bale bale hom, bale bale bale hom, bale bale hom...
We are we are Smanker..smanker 2x
Kami disini bukan untuk bermusuhan
Kami disini untuk bersahabat
Kamu disana janganlah malu-malu
Nanti kami nggak bisa nomor satu
Dam dudidam digi digi digi dam
RT 3 udah pasti menang
One two three selalu percaya diri..Three two one kalahkan semua lawan
Inilah kami datang..Untuk mengalahkanmu
Sudahkah kau siapkan..Mental dan fisik kamu
We are.. we are pramuka..pramuka 2x
(we will be the best) (ditirukan 2x)(we will be the best be the best be the best) (ditirukan)
(dua kali tepuk pramuka rapi)
Pramuka..pramuka..pramuka Smanker Jaya 2x
(Pramuka) Rajin... Trampil...dan Gembira
Ambalanku Jaya
Versi Kolam Susu
Sangga satu putri itu namanya
Tali dan tongkat yang jadi senjatanya
Coklat tua coklat muda seragamnya
Tri Satya dan Dasa Dharma pedomannya
Orang bilang itu namanya pramuka
Singkatan dari praja muda karana
Dengarkan panggilan ibu Indonesia
Sangga satu putri siap jadi juara...
VERSI ANAK JALANAN
Sungguh ku bahagia di sekolah ini
Karna di skolah ini adalah kebanggaan kami
Tri Satya da Dasa Dharma...jadi pedoman kita
Dengan bersama...kita kan bisa
Meraih
juara...oouoo..
Reff:
kau harus tau regu matahari
Dari klas 7c paling trendi
Jangan salah..pilih kita
Tuk
jadi juara...
VERSI PUSPA St12
Hai semua lihat kami...regu mlati yang paling
hepi
Kami kan beraksi berkarya berkreasi..oohoo
Tri Satya janji kami...Dasa Dharma pedoman
kami
Kami
kan berbakti pada bumi pertiwi..oouwo
***
Regu melati..percaya diri
Untuk raih prestasi...
Tuk
menarik hati di sekolah ini
Reff:
Kuharap kakak semua pilih kami
Dan beri kami nilai paling tinggi
Jadi pilih saja melati
Jadi
regu terbaik...disini
VERSI BALONKU
Reguku paling maju yes yes
Pinter-pinter siswanya
Reguku nomor satu
Regu
mlati namaya
Gambaran Kompas
Pengertian Kompas adalah alat bantu Cara untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1.
Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum
kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara
magnet.
2.
Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit
letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke
arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
Menaksir TLA (Tinggi, Lebar, Arus)
Menaksir TLA (Tinggi, Lebar, Arus)
Menaksir adalah pengukuran keadaan dari suatu objek maupun suatu kondisi dengan mengggunakan metode dan peralatan yang sederhana(Fuadi, 2013). Biasanya metode menaksir ini digunakan untuk mengukur tinggi, lebar, dan arus. Berikut penjelasan metode yang digunakan dalam menaksir.1. Menaksir tinggi
Menaksir tinggi digunakan untuk memperkirakan tinggi suatu objek, misal seperti pohon, tiang bendera, ataupun gedung. Metode yang sering digunakan adalah metode kesebangunan segitiga. Sebenarnya juga dapat menggunakan metode trigonometri, yaitu memanfaatkan sudut dan panjang objek. Namun dengan metode trigonometri harus digunakan busur derajat untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu untuk keperluan yang praktis lebih baik menggunakan metode kesebangunan segitiga, karena hanya menggunakan tongkat dan 2 personil saja. Berikut adalah penjelasan rumus dari metode kesebangunan segitiga.
DC = Objek yang diukur(dicari)
EB = Tinggi Tongkat(diketahui)
AB = Jarak tongkat ke titik pengamatan (diketahui)
AC = Jarak titik pengamatan ke Objek (diketahui)
Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan
yang wajib diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat
melakukan kegiatan di alam terbuka. Pun di samping itu, materi menaksir
termasuk salah satu materi yang diujikan dalam SKU Pramuka Penggalang. Dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011,
ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah satu syarat kecakapan yang
diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:
- Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu; kecakapan nomor ke-24)
- Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang Terap; kecakapan nomor ke-24)
Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka terutama bagi pramuka penggalang.
Menaksir
sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya,
jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga menaksir
tinggi dapat diartikan sebagai menentukan ukuran tinggi sebuah obyek
dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira” maka menaksir
jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut
untuk mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan
menggunakan alat seadanya.
Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga
Dalam
menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode
menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga
siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita
akan mempelajari menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan
menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat
serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali
(termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.
Namun
menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini
hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang ditaksir
dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode
yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat.
Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.
- Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.
- Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.
- Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).
- Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB adalah 190 cm.
Setelah semua langkah pengukuran
dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan
penghitungan dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga sebagai
berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas dilengkapi dengan sketsa penaksiran. Lebih jelasnya seperti ini:
Diketahui | : | BE AB BC | = = = | 160 cm (tongkat pramuka) 190 cm 640 cm | |
Ditanya | : | CD | = | Tinggi Pohon? | |
Jawab | : | CD | = | BE X (AB + BC) : AB160 X (190 + 640) : 190 160 X 830 : 190 132.800 : 190 698,9474 cm dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter |
Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter
Dari
hasil penaksiran tersebut kita dapatkan hasil kira-kira tinggi pohon
adalah 699 cm atau 6,9 meter (1 meter = 100 cm, berarti 699 dibagi 100 =
6,99). Yang perlu diperhatikan agar dalam melakukan penaksiran tinggi
mendapatkan hasil yang paling akurat adalah:
- Saat melakukan pengintaian, posisi mata harus sedekat mungkin dengan tanah. Untuk itu sentuhkan kepala ke tanah dan pejamkan mata yang sebelah atas sehingga pengintaian (pembidikan) menggunakan satu mata yang terdekat dengan tanah.
- Posisi tongkat (BE) saat pembidikan harus benar-benar tegak lurus dengan tanah jangan miring.
Pada
langkah-langkah di atas posisi titik BE tidak berubah. Jika pengintaian
belum menghasilkan garis “AED” yang lurus, lokasi pengintaian (titik A)
yang diubah maju atau mundur. Bagi beberapa pramuka ada yang memilih
titik A (lokasi pengintaian) sebagai titik statis statis yang tidak
berubah-rubah lokasinya sebaliknya titik “BE” (tongkat) berubah maju
mundur hingga pengintaian menghasilkan garis “AED” yang lurus. Jika
memilih langkah yang demikian pengukuran titik AB dan BC dilakukan
setelah pengintaian selesai.
Itulah
langkah-langkah dan rumus menaksir tinggi dengan menggunakan metode
perbandingan segitiga. Di samping membutuhkan ketelitian juga dibutuhkan
kerja sama antar anggota regu agar proses penaksiran berjalan lancar
dan hasilnya akurat.
Pengertian SAR (Search And Rescue)
Pencarian dan penyelamatan (bahasa Inggris: search and rescue; SAR),
adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa
manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana.
Istilah SAR telah digunakan secara internasional tak heran jika sudah
sangat mendunia sehingga menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia
manapun tidak terkecuali di Indonesia.
Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti di laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain, sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan, kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran, gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
Terhadap musibah bencana alam, operasi SAR merupakan salah satu rangkaian dari siklus penanganan kedaruratan penanggulan bencana alam. Siklus tersebut terdiri dari pencegahan (mitigasi) , kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan pemulihan (recovery), dimana operasi SAR merupakan bagian dari tindakan dalam tanggap darurat.
Di bidang pelayaran dan penerbangan, segala aspek yang melingkupinya termasuk masalah keselamatan dan keadaan bahaya, telah diatur oleh badan internasional IMO dan ICAO melalui konvensi internasional. Sebagai pedoman pelaksanaan operasi SAR, diterbitkan IAMSAR Manual yang merupakan pedoman bagi negara anggotanya dalam pelaksaan operasi SAR untuk pelayaran dan penerbangan. Untuk menyeragamkan tindakan agar dicapai suatu hasil yang maksimal maka digunakan suatu Sistem SAR (SAR Sistem) yang perlu dipahami bagi semua pihak terlibat. Dalam pelaksanaan operasi SAR melibatkan banyak pihak baik dari militer, kepolisian, aparat pemerintah, organisasi masyrakat dan lain-lainnya. Demikian juga sesuai dengan ketentuan IMO dan ICAO setiap negara wajib melaksanakan operasi SAR. Instansi yang bertanggung jawab di bidang SAR berbeda-beda untuk setiap negara sesuai dengan ketentuan berlaku di masing-masing negara, di Indonesia tugas tersebut diemban oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS).
Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti di laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain, sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan, kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran, gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
Terhadap musibah bencana alam, operasi SAR merupakan salah satu rangkaian dari siklus penanganan kedaruratan penanggulan bencana alam. Siklus tersebut terdiri dari pencegahan (mitigasi) , kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan pemulihan (recovery), dimana operasi SAR merupakan bagian dari tindakan dalam tanggap darurat.
Di bidang pelayaran dan penerbangan, segala aspek yang melingkupinya termasuk masalah keselamatan dan keadaan bahaya, telah diatur oleh badan internasional IMO dan ICAO melalui konvensi internasional. Sebagai pedoman pelaksanaan operasi SAR, diterbitkan IAMSAR Manual yang merupakan pedoman bagi negara anggotanya dalam pelaksaan operasi SAR untuk pelayaran dan penerbangan. Untuk menyeragamkan tindakan agar dicapai suatu hasil yang maksimal maka digunakan suatu Sistem SAR (SAR Sistem) yang perlu dipahami bagi semua pihak terlibat. Dalam pelaksanaan operasi SAR melibatkan banyak pihak baik dari militer, kepolisian, aparat pemerintah, organisasi masyrakat dan lain-lainnya. Demikian juga sesuai dengan ketentuan IMO dan ICAO setiap negara wajib melaksanakan operasi SAR. Instansi yang bertanggung jawab di bidang SAR berbeda-beda untuk setiap negara sesuai dengan ketentuan berlaku di masing-masing negara, di Indonesia tugas tersebut diemban oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS).
Contoh Proposal Kegiatan Pramuka
PROPOSAL KEGIATAN
PERKEMAHAN AKHIR TAHUN AJARAN 2012 – 2013
I. Pendahuluan. Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka Gudep Siliwangi & Prameswari dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Gudep Siliwangi & Prameswari, juga merupakan realisasi program kerja tahunan yang telah ditetapkan.
II. Maksud & Tujuan.
1. Membina kebersamaan dan kekompakan antara anggota pramuka Gudep Siliwangi & Prameswari.
2. Menanamkan disiplin dan sikap mental yang lebih baik.
3. Mengadakan kegiatan yang positif bagi para peserta didik.
4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar kemandirian dan berinteraksi dengan masyarakat.
5. Memberikan pengalaman dan petualangan yang menarik di alam terbuka.
III. Motto.
Satu Rasa, Satu Hati, Satu Kata, Satu Perbuatan.
ONE FOR ALL AND ALL FOR ONE.
IV. Nama Kegiatan.
PERKEMAHAN AKHIR TAHUN AJARAN 2012 – 2013
V. Jenis Kegiatan :
1. Pembentukan Dewan Penggalang Gudep Siliwangi & Prameswari.
2. Pelantikan Tanda Kecakapan Umum tingkat Penggalang (Ramu,Rakit dan Terap).
3. Silahturahmi anggota Alpanet Dan Scoutnet.
4. Outbound & Building Team.
5. Api unggun & barbeque time.
Susunan Acara Terlampir.
VI. Waktu dan Tempat.
Hari : Sabtu s/d Minggu
Tanggal : 15 – 16 Juni 2013
Waktu : 07.00 S/D Selesai
Tempat : Pandeglang – Provinsi Banten.
VII. Peserta Kegiatan.
- Seluruh Anggota pramuka Gudep Siliwangi & Prameswari.
- Alumni pramuka SMP Negeri 3 KOTA TANGERANG ( ALPANET ) Seluruh angkatan.
- Dewan Pembina GUDEP Siliwangi & Prameswari beserta para undangan.
Daftar panitia terlampir.
IX. Anggaran Kegiatan
Anggaran kegiatan bersumber dari ;
1. Iuran anggota/ Peserta.
2. Kas GUDEP Siliwangi & Prameswari.
3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.
4. Donatur & sumbangan dari Alpanet.
Perincian anggaran kegiatan terlampir.
X. Penutup.
Demikian proposal ini diajukan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak guna terselenggaranya kegiatan tersebut . Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terimakasih
PANITIA PERKEMAHAN AKHIR TAHUN
KETUA SEKRETARIS
PEMBINA SATUAN KA.GUDEP
MUKIM PURWADI,S.Pd INDARWATI,S.Pd
MENGETAHUI
KAMABIGUS
SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG
LAMPIRAN 1
SUSUNAN PANITIA HUT GUDEP SILIWANGI
- PELINDUNG : KA.MABIGUS SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG.
- PENASEHAT : KA.GUDEP SILIWANGI & PRAMESWARI
- PEMBINA : PEMBINA SATUAN SILIWANGI & PRAMESWARI
- Ketua panitia :
- Sekretaris :
- Bendahara :
- Seksi acara :
2.
- Seksi peralatan :
2.
3.
4.
- Seksi konsumsi :
2.
3.
4.
5.
- Seksi dokumentasi :
2.
- Seksi humas :
2.
Lampiran 2
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN HUT SILIWANGI
- PENERIMAAN :
- DARI IURAN ANGGOTA PRAMUKA
- DARI PIHAK SEKOLAH : Rp. 400.000,-
- DARI DONATUR DAN ALPANET : Rp. 350,000,-
- PENGELUARAN :
- ADMINISTRASI DAN HUMAS : Rp. 50.000,-
- SEWA TEMPAT KEGIATAN : Rp. 800.000,-
- TRANPORTASI (1 BUAH TRUK TNI AL ) : Rp. 2.000.000,-
- PERLENGKAPAN ACARA : Rp. 160.000,-
- BARBEQUE : Rp. 250.000,-
- BAHAN MAKANAN (NASI, SAYUR,LAUK)
- 4 KALI JADWAL MAKAN
- AQUA 6 DUS : Rp. 100.000,-
SUSUNAN ACARA PERKEMAHAN AKHIR TAHUN
JAM
|
KEGIATAN
|
KETERANGAN
|
06.00 – 06.30
|
PERSIAPAN KEBERANGKATAN (PACKING PERALATAN) |
|
06.30 – 07.00
|
UPACARA PEMBERANGKATAN PERKEMAHAN AKHIR TAHUN |
|
07.00 – 11.00
|
BERANGKAT MENUJU PANDEGLANG |
|
11.00 – 12.00
|
TIBA DI LOKASI DILANJUTKAN PASANG TENDA KEGIATAN |
|
12.00 – 12.30
|
SHOLAT DZUHUR & ISTIRAHAT MAKAN SIANG |
|
12.30 – 15.00
|
GAMES BUILDING TEAM |
|
15.00 – 15.30
|
SHOLAT ASHAR & ISTIRAHAT |
|
15.30 – 17.00
|
GAMES BUILDING TEAM |
|
17.00 – 18.00
|
MANDI SORE & SUNSET TIME |
|
18.00 – 18.30
|
SHOLAT MAGHRIB DAN DZIKIR BERSAMA. |
|
18.30 -19.00
|
MAKAN MALAM |
|
19.00 -19.30
|
SHOLAT ISYA BERJAMAAH |
|
19.30 – 21.00
|
RAPAT PEMBENTUKAN DEWAN PENGGALANG |
|
21.00 – 04.30
|
ISTIRAHAT ( TIDUR ) |
|
04.30 – 05.00 | SHOLAT SUBUH BERJAMAAH |
|
05.00 – 06.00
|
MANDI PAGI |
|
06.00 – 07.00
|
OLAHRAGA PAGI |
|
07.00 – 08.00
|
MAKAN PAGI |
|
08.00 – 12.00
|
HIKING |
|
12.00 – 13.00
|
SHOLAT DZUHUR BERJAMAAH |
|
13.00 – 15.00
|
ISTIRAHAT SIANG |
|
15.00 – 15.30
|
SHOLAT ASHAR BERJAMAAH |
|
15.30 – 17.30
|
PENGISIAN SKU PENGGALANG |
|
17.30 – 18.00
|
MANDI SORE |
|
18.00 – 18.30
|
SHOLAT MAGHRIB BERJAMAAH |
|
18.30 – 19.00
|
PERSIAPAN API UNGGUN |
|
19.00 – 19.30
|
SHOLAT BERJAMAAH |
|
19.30 – 20.00
|
MAKAN MALAM |
|
20.00 – 22.00
|
API UNGGUN & BARBEQUE TIME |
|
22.00 – 02.00
|
ISTIRAHAT |
|
03.00 – 04.30
|
RENUNGAN MALAM |
|
04.30 – 05.00
|
SHOLAT SUBUH BERJAMAAH |
|
05.00 – 06.00
|
MANDI PAGI & SUNRISE |
|
06.00 – 07.00
|
SARAPAN PAGI & MORNING TEA |
|
08.00 – 09.00
|
UPACARA PELANTIKAN TANDA KECAKAPAN UMUM TINGKAT PENGGALANG RAMU,RAKIT DAN TERAP. |
|
09.00 – 12.00
|
ACARA FOTO BERSAMA DAN REKREASI PANTAI. |
|
12.00 – 13.00
|
ISTRAHAT, SHOLAT & MAKAN SIANG |
|
13.00 – 15.00
|
PACKING & BONGKAR TENDA |
|
15.00 – 15.30
|
SHOLAT ASHAR |
|
15.30 – 16.00
|
UPACARA PENUTUPAN PERKEMAHAN AKHIR TAHUN |
|
16.00 – 19.00
|
PERJALANAN PULANG KE SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG |
|
Langganan:
Postingan (Atom)