Corps Pramuka PALAPA
Berisi macam-macam informasi kegiatan Pramuka PALAPA di SMK Nawa Bhakti Kebumen
Minggu, 02 Maret 2014
Jumat, 28 Februari 2014
Contoh surat ijin orangtua
SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN GUDEP 063/064
Jl. Mangkusari no.73 Kutosari Kebumen www.palapascoutnb73.blogspot.com
Kebumen, 28 Februari 2014
Nomor :
Lampiran : Surat Izin orang tua
Hal :
Izin Mengikuti Kegiatan
Kepada Yth.
Orang tua Siswa/i
.....................................
di.
tempat
Assalamualaikum wr. Wb
Dalam rangka melaksanakan kegiatan rutin
tahunan Gerakan Pramuka PALAPA Gudep 063/064 SMK Nawa Bhakti Kebumen , kami
panitia pelaksana akan melaksanakan kegiatan Pengambilan kaos yang akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Sabtu – Minggu , 1 – 2 Maret 2014
Waktu : 15.00 – selesai
Tempat : Desa Pandansari,Sruweng
Kebumen.
Bersamaan dengan ini
memohon kesediaan Bapak/Ibu orang tua siswa/i untuk memberikan izin kepada
siswa/i an.........................................., untuk mengikuti kegiatan
tersebut.
Demikian surat ini
kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Ketua Pelaksana Sekertaris
Mengetahui
Pembina Pramuka
SURAT IZIN ORANG TUA
Yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama :
...................................................
Alamat :
...................................................
Kelas :
...................................................
Telah mengijinkan anak
kami untuk mengikuti kegiatan Pengambilan Kaos Gerakan Pramuka PALAPA Gudep
063/064 SMK Nawa Bhakti Kebumen yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu – Minggu , 1 – 2 Maret 2014
Waktu : 15.00 – selesai
Tempat : Desa Pandansari, Sruweng
Kebumen.
Orang tua
.......................................
Keterangan :
1.
Jumlah siswa yang ikut
....... orang.
2.
Pembantu Pembina,
alumni, dan senior ............ orang.
3.
Pembina Pramuka :
1.
Ganjar Yuwono, S.Pd.
2.
Anjar Bayu
3.
Bu Woro
4.
Kukuh
Mengetahui
Koord.Pembina Pramuka
Ganjar Yuwono, S.Pd
Minggu, 23 Februari 2014
Yel yel
C
E
K
I
D
O
T
(Siap...Gerak!)
(Periksa Kerapihan)
Kaus kaki kanan kiri...ikat pinggang...lengan kanan lengan kiri...ciput ciput...siap rapi
(Hormat ... Rapi! Tegak Gerak!)
(Are you ready?) Yes, I ready
(RT 3...?) Semangat..semangat uye...
Kami anak pramuka, hendak jadi bantara
Dasa Dharma prinsipnya...Tri Satyalah janjinya
Puspa bakti pertiwi...itu ambalan kami
Keren..kece..RT3 oke !!!
(Siapa kita) RT 3(Sekali lagi) RT 3
(Mana semangatmu?) Huuu...
(Sekali lagi!) Hu.
Hom bale bale hom, bale bale bale hom, bale bale hom...
We are we are Smanker..smanker 2x
Kami disini bukan untuk bermusuhan
Kami disini untuk bersahabat
Kamu disana janganlah malu-malu
Nanti kami nggak bisa nomor satu
Dam dudidam digi digi digi dam
RT 3 udah pasti menang
One two three selalu percaya diri..Three two one kalahkan semua lawan
Inilah kami datang..Untuk mengalahkanmu
Sudahkah kau siapkan..Mental dan fisik kamu
We are.. we are pramuka..pramuka 2x
(we will be the best) (ditirukan 2x)(we will be the best be the best be the best) (ditirukan)
(dua kali tepuk pramuka rapi)
Pramuka..pramuka..pramuka Smanker Jaya 2x
(Pramuka) Rajin... Trampil...dan Gembira
Ambalanku Jaya
Versi Kolam Susu
Sangga satu putri itu namanya
Tali dan tongkat yang jadi senjatanya
Coklat tua coklat muda seragamnya
Tri Satya dan Dasa Dharma pedomannya
Orang bilang itu namanya pramuka
Singkatan dari praja muda karana
Dengarkan panggilan ibu Indonesia
Sangga satu putri siap jadi juara...
VERSI ANAK JALANAN
Sungguh ku bahagia di sekolah ini
Karna di skolah ini adalah kebanggaan kami
Tri Satya da Dasa Dharma...jadi pedoman kita
Dengan bersama...kita kan bisa
Meraih
juara...oouoo..
Reff:
kau harus tau regu matahari
Dari klas 7c paling trendi
Jangan salah..pilih kita
Tuk
jadi juara...
VERSI PUSPA St12
Hai semua lihat kami...regu mlati yang paling
hepi
Kami kan beraksi berkarya berkreasi..oohoo
Tri Satya janji kami...Dasa Dharma pedoman
kami
Kami
kan berbakti pada bumi pertiwi..oouwo
***
Regu melati..percaya diri
Untuk raih prestasi...
Tuk
menarik hati di sekolah ini
Reff:
Kuharap kakak semua pilih kami
Dan beri kami nilai paling tinggi
Jadi pilih saja melati
Jadi
regu terbaik...disini
VERSI BALONKU
Reguku paling maju yes yes
Pinter-pinter siswanya
Reguku nomor satu
Regu
mlati namaya
Gambaran Kompas
Pengertian Kompas adalah alat bantu Cara untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1.
Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum
kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara
magnet.
2.
Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit
letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke
arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
Menaksir TLA (Tinggi, Lebar, Arus)
Menaksir TLA (Tinggi, Lebar, Arus)
Menaksir adalah pengukuran keadaan dari suatu objek maupun suatu kondisi dengan mengggunakan metode dan peralatan yang sederhana(Fuadi, 2013). Biasanya metode menaksir ini digunakan untuk mengukur tinggi, lebar, dan arus. Berikut penjelasan metode yang digunakan dalam menaksir.1. Menaksir tinggi
Menaksir tinggi digunakan untuk memperkirakan tinggi suatu objek, misal seperti pohon, tiang bendera, ataupun gedung. Metode yang sering digunakan adalah metode kesebangunan segitiga. Sebenarnya juga dapat menggunakan metode trigonometri, yaitu memanfaatkan sudut dan panjang objek. Namun dengan metode trigonometri harus digunakan busur derajat untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu untuk keperluan yang praktis lebih baik menggunakan metode kesebangunan segitiga, karena hanya menggunakan tongkat dan 2 personil saja. Berikut adalah penjelasan rumus dari metode kesebangunan segitiga.
DC = Objek yang diukur(dicari)
EB = Tinggi Tongkat(diketahui)
AB = Jarak tongkat ke titik pengamatan (diketahui)
AC = Jarak titik pengamatan ke Objek (diketahui)
Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan
yang wajib diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat
melakukan kegiatan di alam terbuka. Pun di samping itu, materi menaksir
termasuk salah satu materi yang diujikan dalam SKU Pramuka Penggalang. Dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011,
ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah satu syarat kecakapan yang
diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:
- Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu; kecakapan nomor ke-24)
- Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang Terap; kecakapan nomor ke-24)
Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka terutama bagi pramuka penggalang.
Menaksir
sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya,
jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga menaksir
tinggi dapat diartikan sebagai menentukan ukuran tinggi sebuah obyek
dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira” maka menaksir
jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut
untuk mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan
menggunakan alat seadanya.
Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga
Dalam
menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode
menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga
siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita
akan mempelajari menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan
menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat
serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali
(termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.
Namun
menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini
hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang ditaksir
dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode
yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat.
Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.
- Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.
- Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.
- Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).
- Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB adalah 190 cm.
Setelah semua langkah pengukuran
dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan
penghitungan dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga sebagai
berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas dilengkapi dengan sketsa penaksiran. Lebih jelasnya seperti ini:
Diketahui | : | BE AB BC | = = = | 160 cm (tongkat pramuka) 190 cm 640 cm | |
Ditanya | : | CD | = | Tinggi Pohon? | |
Jawab | : | CD | = | BE X (AB + BC) : AB160 X (190 + 640) : 190 160 X 830 : 190 132.800 : 190 698,9474 cm dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter |
Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter
Dari
hasil penaksiran tersebut kita dapatkan hasil kira-kira tinggi pohon
adalah 699 cm atau 6,9 meter (1 meter = 100 cm, berarti 699 dibagi 100 =
6,99). Yang perlu diperhatikan agar dalam melakukan penaksiran tinggi
mendapatkan hasil yang paling akurat adalah:
- Saat melakukan pengintaian, posisi mata harus sedekat mungkin dengan tanah. Untuk itu sentuhkan kepala ke tanah dan pejamkan mata yang sebelah atas sehingga pengintaian (pembidikan) menggunakan satu mata yang terdekat dengan tanah.
- Posisi tongkat (BE) saat pembidikan harus benar-benar tegak lurus dengan tanah jangan miring.
Pada
langkah-langkah di atas posisi titik BE tidak berubah. Jika pengintaian
belum menghasilkan garis “AED” yang lurus, lokasi pengintaian (titik A)
yang diubah maju atau mundur. Bagi beberapa pramuka ada yang memilih
titik A (lokasi pengintaian) sebagai titik statis statis yang tidak
berubah-rubah lokasinya sebaliknya titik “BE” (tongkat) berubah maju
mundur hingga pengintaian menghasilkan garis “AED” yang lurus. Jika
memilih langkah yang demikian pengukuran titik AB dan BC dilakukan
setelah pengintaian selesai.
Itulah
langkah-langkah dan rumus menaksir tinggi dengan menggunakan metode
perbandingan segitiga. Di samping membutuhkan ketelitian juga dibutuhkan
kerja sama antar anggota regu agar proses penaksiran berjalan lancar
dan hasilnya akurat.
Langganan:
Postingan (Atom)